BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
MBTI atau Myers-Briggs Type Indicator mengenal tipe kepribadian adalah
sebuat alat yang mempunyai cukup banyak kegunaan. Pekerjaan yang luas
mengidentifikasi tipe kepribadian di awal 1900-an oleh Psikiater Swiss Carl G.
Jung menegaskan bahwa individu memiliki preferensi mental atau psikologis untuk
melakukan tugas-tugas tertentu. Banyak proses mental manusia tidak sadar tapi
tetap mendikte berbagai sifat-sifat pribadi dan pilihan (misalnya, pola
komunikasi yang disukai, kebiasaan belajar, cara relaksasi, stres).
Jung menggunakan
pengetahuan ini dalam menangani pasien, siswa, dan orang-orang dengan siapa ia
datang ke dalam kontak, dan ia menulis dan berceramah tentang teori preferensi
kepribadian. Selanjutnya, sebagai hasil dari penelitian dan pengembangan, Myers
dan Briggs (1943/1976).Tujuan mereka adalah satu: untuk membantu orang memahami
diri mereka sendiri dan satu sama lain sehingga mereka mungkin bekerja di
bidang pekerjaan yang cocok dengan jenis kepribadian mereka.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa sajakah
konsep-konsep dasar teori Type Myers Briggs ?
2.
Apa sajakah
karakteristik teori Type Myers Briggs ?
3.
Apa sajakah kekuatan
dan kelemahan dari teori Type Myers Briggs ?
4.
Bagaimana penerapan
teori Type Myers Briggs dalam pelayanan konseling di sekolah dan luar sekolah ?
C.
Manfaat
Penulisan
1. Untuk
mengetahui konsep-konsep dasar Type Myers Briggs
2. Untuk
mengetahui karakteristik teori Type Myers Briggs
3. Untuk
mengetahui kekuatan dan kelemahan dari teori Type Myers Briggs
4. Untuk
mengetahui penerapan teori Type Myers Briggs
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Konsep-konsep Dasar Teori Type Myers-Briggs
Myers-Briggs Type
Indicator (MBTI) berdasarkan pemikiran C.G Jung (1921-1971)
mengenai persepsi, judgment dan sikap yang digunakan
oleh setiap tipe yang berbeda dari individu. Persepsi adalah kemampuan
psikologis individu untuk sadar pada hal-hal, orang-orang dan ide-ide. Judgment
melibatkan berbagai cara untuk menyimpulkan apa yang telah dipersepsikan
individu tersebut. Kalau orang berbeda satu sama lain ketika mempersepsikan
sesuatu juga ketika melakukan judgment, maka perbedaan ini juga mempengaruhi
minat, ketrampilan, nilai-nilai serta reaksi mereka. MBTI dibuat untuk
mempelajari tipe kepribadian berdasarkan teori Jung.
Katherine Briggs dan
putrinya, Isabel Briggs Myers merasa yakin bahwa teori Jung dapat diterapkan
untu menin gkatkan pemahaman manusia. Mereka mengembangkan
suatu instrumen berdasarkan teori Jung yang memungkinkan seseorang mempelajari
jenis perilakunya sendiri sehingga dapat memahami dirinya sendiri dengan lebih
baik berkaitan dengan cara mereka berinteraksi dengan yang lain.
Teori Myers-Briggs
menyimpulkan bahwa setiap individu mempunyai empat macam modus utama untuk
beroperasi, yaitu sebagai berikut:
1. Aliran
energi kita, mendefenisikan dari mana kita mendapat energi atau stimulus.
Apakah dari luar (Extraverted) atau dalam (introverted).
2. Bagaimana
cara kita menerima informasi, merujuk pada cara kita berinteraksi terhadap
suatu informasi. Apakah dengan kelima indra (sensing) atau dengan
intuisi (intuitive).
3. Bagaimana
cara kita memutuskan sesuatu, merujuk pada cara bagaimana kita memilih sesuatu.
Apakah didasarkan logika (thinking) atau perasaan ( feeling)
4. Gaya hidup
sehari-hari adalah teori yang dikembangkan oleh Isabel Briggs Myers yang
sebelumnya tidak terdefinisikan oleh Carl Jung. Apakah kita lebih suka
terorganisir, terencana, dan lebih terjadwal (Judging) atau lebih
suka fleksibel, lebih nyaman dan terbuka dan lingkungan santai (Perceiving).
B. Karkteristik
Teori
Yulidar, dkk (2002)
menjelaskan bahwa teori tipe Myers-Briggs didasarkan pada teori psikologis yang
dipopulerkan oleh Gustav Jun dan diadaptasikan oleh Khaterine Briggs. Teori
tipe Myers-Briggs ini menyinggung cara-cara individu dalam mengobservasi dunia
dan membuat kesimpulan yang didasarkan pada persepsi mereka. Konsep yang
dikemukakan oleh Myers-Briggs adalah perceiving and judging (
penerimaan dan penilaian ).
Teori type Myers-Briggs
berhubungan dengan cara individu mengobservasikan dunia dan membuat kesimpulan
berdasarkan persepsi mereka. Dalam mengobservasikan dunia, langkah pertama yang
dilakukan individu adalah melakukan persepsi tentang lingkungan. Adanya
persepsi individu melalui informasi yang ada akan menimbulkan kesadaran
individu tentang adanya kenyataan orang, objek atau ide. Langkah kedua adalah
individu membuat kesimpulan tentang yang diterima. Kegiatan mental menerima dan
menilai atau membuat kesimpulan disebut oleh Myers-Briggs dengan “perceiving
and judging” ( penerimaan dan penilaian).
Dalam menerima dan
menilai ini individu juga mempunyai beberapa kombinasi menurut Myers seperti
yang dikutip oleh Richard S, 1992 ( dalam Yulidar Ibrahim dkk,
2002) ada beberapa kombinasi, yaitu:
1. Pengertian dan
pemikiran
2. Pengertian dan
perasaan
3. Intuisi dan
perasaan
4. Intuisi dan
pemikiran
Orang yang mengandalkan
pengertian dan pemikiran dalam menilai, maka lebih menyukai untuk mengkoreksi
data yang didapat dari observasi. Mereka lebih menyukai pekerjaan yang
berhubungan dengan menganalisis fakta seperti karir dalam hukum, manager
bisnis, akuntan bagian produksi dan pembelian.
Orang yang mengandalkan
pada pengertian dan perasaan sadar akan pentingnya perasaan diri
sendiri. Mereka lebih menekankan observasi tentang objek. Pekerjaan yang diminati
orang yang mengandalkan pengertian dan perasaan di bidang profesi medis,
pekerjaan sosial, mengajar dan pekerjaan yang berhubunga dengan bagian
pelayanan.
Orang yang mengandalkan
intuisi dan perasaan akan memfokuskan pada observasi-observasi atau yang baru
terjadi. Mereka beradaptasi untuk melakukan pendekatan kreatif dalam pertemuan
manusia dan diimbangkan dengan objek yang diobservasi. Pekerjaan yang disukai
oleh orang yang mengandalkan intuisi dan perasaan adalah pendeta,
pengajaran, periklanan dan pelayanan sosial.
Orang yang mengandalkan
intuisi dan pemikiran dalam membuat keputusan karir didasarkan
pada pekerjaan dengan menggunakan filsafat dan proyeksi di masa
datang. Mereka cenderung dalam memecahkan masalah dengan menggunakan
teoritis dan pekerjaan yang diminati oleh orang yang mengandalkan intuisi dan
pemikiran adalah dibidang ilmuan, peneliti, komputer dan mengembangkan proyek
ilmiah.
C. Kekuatan dan
Kelemahan Teori Myers-Briggs
Beberapa keunggulan dan
kelemahan dari teori tipe Myers-Briggs adalah sebagai berikut.
1.
Keunggulan
a.
Dirancang untuk mengimplementasikan teori.
b.
Berdasarkan teori, ada dinamika hubungan yang
khusus antar skala, yang kemudian akan mengantar penjelasan tentang 16 tipe
karakteritik kepribadian.
c.
Deskripsi tipe-tipe ini dan teorinya sebenarnya
dapat dijelaskan dalam kerangka perkembangan manusia seumur hidupnya.
d.
Skala ini memperhatikan fungsi dasar manusia
yaitu persepsi Judgment yang selalu ada di perilaku manusia,
sehingga sangat bermanfaan untuk digunakan dalam hidup sehari-hari.
e.
Hasil dari Myers-Briggs Theory Indicator ( MBTI)
tidak bersifat menilai sehingga tidak ada yang baik dan buruk.
2.
Kelemahan
a.
Teori Myers-Briggs kurang memperhatikan adanya
perbedaan individu sehingga akan mempengaruhi hasil tes MBTI.
b.
Walaupun teori ini bertahan lama namun
validitas dari tes MBTI masih perlu dipertanyakan.
c.
Hasil dari tes MBTI bersifat statis, hanya
berorientasi pada hasil dari tes MBTI.
D.
Aplikasi Teori Kepribadian Myers Briggs
Teori kepribadian
Myers-Briggs ini dalam pengaplikasiannya dijadikan suatu indikator sebagai tes
MBTI, tes ini bertujuan untuk mengidentifikasi type kepribadiaan seorang
individu adalah :
1.
Menghargai perbedaan
2.
Pengembangan diri
3.
Memilih karir
4.
Team building
5.
Penyelesaian konflik
6.
Memperbaiki komunikasi
7.
Memahami oranglain
Namun tidak Mengukur:
1.
Gangguan kejiwaan
2.
Abnormalitas
3.
Emosi
4.
Trauma
5.
Daya Belajar
6.
Tingkat kedewasaan
7.
Penyakit
8.
Intelegensia
Dalam kehidupan sehari-hari perlu diketahui
teori ini dapat berguna untuk mengidentifikasikan kepribadian individu lain
sehingga memudahkan kita untuk menentukan sikap dan perilaku kita kepadanya
supaya terjadi arus komunikasi yang baik. Selain itu metode Myers-Briggs dalam
kehidupan sehari-hari juga digunakan untuk:
1.
Bimbingan Konseling
MBTI sangat berguna di
dunia pendidikan dan pengembangan karier. MBTI bisa digunakan sebagai panduan
untuk memilih jurusan kuliah sampai dengan profesi yang cocok dengan
kepribadian.
2.
Pengembangan Diri
Dengan MBTI kita bisa
memahami kelebihan (Strength) diri kita sekaligus kelemahan (Weakness) yang ada
pada diri sendiri. Kita bisa lebih fokus mengembangkan kelebihan kita sekaligus
mencari cara memperbaiki sisi negatif kita.
3.
Memahami Orang Lain dengan lebih baik
MBTI membantu
memperbaiki hubungan dan cara pandang kita terhadap orang lain. Kita bisa lebih
memahami dan menerima perbedaan. Tidak semua orang berfikir, bersikap dan
berperilaku seperti cara kita berperilaku. Jadi terimalah perbedaan yang ada.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Berdasarkan penjabaran diatas, Myers-Briggs Type Indicator adalah
instrumen kepribadian dengan berbagai aplikasi. Tipe ini di manfaatkan dalam
proses konseling karir. Di lain sisi MBTI (Myers Briggs Theory Indicator) sangat berguna dalam dunia pendidikan
dan pengembangan karir. MBTI bisa digunakan sebagai panduan untuk memilih
jurusan kuliah sampai dengan profesi sampai pada pemilihan pekerjaan yang cocok
dengan kepribadian.
Dengan ini, kita dapat mengembangkan diri menjadi lebih baik
dan lebih mengenal diri kita sendiri. Dengan MBTI kita bisa memahami kelebihan
(Strength) diri kita sekaligus kelemahan (Weakness) yang ada pada diri sendiri.
Kita bisa lebih fokus mengembangkan kelebihan kita sekaligus mencari cara
memperbaiki sisi negatif kita. Dan dengan MBTI membantu memperbaiki hubungan
dan cara pandang kita terhadap orang lain. Kita bisa lebih memahami dan
menerima perbedaan.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim. 2011. Teori Bimbingan
Konseling. http://endutchelya.blogspot.com.
Diakses pada tanggal 14 febuari 2016, Pukul 16.00 WIB.
Nisrina. 2011. Mengetahui
Kepribadiaan dengan Menggunakan Teori Indicators. http://kuliahpsikologi.com. Diakses
pada tanggal 14 februari 2016, Pukul 17.27 WIB.
Yulidar Ibrahim et al., 2002. Bimbingan dan Konseling
Karir. Padang: UNP.
Kak, MBTI itu tidak hanya dilihat dari I-E, S-N, T-F, J-P saja. Kan ada cognitive functions nya.. (Si-Se, Ti-Te, Ni-Ne, Fi-Fe)
BalasHapus